Contoh Laporan Kunjungan ke Laboratorium Geospasial



LAPORAN KUNJUNGAN


LABORATORIUM GEOSPASIAL
PESISIR PARANGTRITIS


Laporan ini untuk memenuhi tugas mata kuliah IPS 1
yang dibimbing oleh Dhiniati Gularso, M.Pd.



Oleh:
Septi Martiana
12144600121
A4-12





PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2013


A.  LABORATORIUM GEOSPASIAL PESISIR PARANGTRITIS
Laboratorium Geospasial Pesisir mulai berdiri pada tahun 2002, dibangun oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), bekerjasama dengan Fakultas Geografi UGM dan Pemda Bantul berdasarkan nota kesepahaman bersama untuk mengelola Laboratorium Geospasial Pesisir Parangtritis. Berlokasi di tengah bentang alam gumuk pasir pesisir Parangtritis Yogyakarta, Laboratorium Geospasial adalah satu-satunya laboratorium geospasial pesisir di Indonesia.
Laboratorium yang terletak diatas lahan pasir seluas 2 ha di dusun Depok desa Parangtritis ini, terdiri dari 6 unit bangunan utama. 1 unit bangunan untuk kantor, 1 unit yang berbentuk piramit untuk ruang pertemuan yang juga dapat digunakan untuk kegiatan penyuluhan, seminar dan diskusi, 1 unit bangunan museum tentang segala jenis pasir pantai dan bebatuan serta karang laut, 1 unit bangunan yang menghubungkan bangunan piramid dengan museum yang dikenal dengan lorong pengetahuan, 1 unit kantin dan 1 unit mess.
Tiga bangunan utama yang ada di sana, mencoba menggambarkan proses terjadinya gumuk pasir itu sendiri. Bangunan berbentuk piramid menggambarkan gunung merapi yang sering erupsi dan menghasilkan pasir. Pasir dari gunung merapi tersebut mengalir ke laut melalui kali Opak, yang digambarkan dengan bangunan lorong pengetahuan. Sedangkan museum pasir, bebatuan dan karang laut, menggambarkan gumuk pasir yang ada di Parangtritis. Pasir yang terbawa ke laut dihempas kembali ke tepian oleh gelombang laut dan setelah kering tertiup oleh angin tenggara yang cukup kuat sehingga terbentuklah gumuk pasir itu.
Di dalam laboratorium tersebut terdapat wahana pemutaran video terjadinya gumuk pasir, berbagai jenis paisir dan macam-macam batuan, lorong pengetahuan terjadinya gmk pasir serta beberapa alat-alat pemetaan dan citra satelit NOAA.
Tujuan Pembangunan:
1.      Penelitian dan Aplikasi Teknologi Geospasial untuk menunjang Kajian Potensi Sumberdaya Alam Wilayah Pesisir dan Laut bagi Kesejahteraan Masyarakat
2.      Mengembangkan Inovasi riset aplikatif, pendidikan, dan sosialisasi hasil-hasil temuan penelitian potensi sumberdaya alam pesisir dan laut
3.      Mengembangkan manfaat kekayaan sumberdaya pesisir dan laut bagi kesejahteraan masyarakat.
4.      Wisata pantai unggulan di jogja.

B.  POTENSI PANTAI PARANGTRITIS
Selain pertanian, perikanan dan kelautan potensi Pantai parangtritis merupakan salah satu tujuan wisata terfavorit di Yogyakarta. Selain terkenal dengan pantainya yang indah dan selalu ramai dikunjungi wisatawan, pantai parangtritis juga menyimpan fenomena alam berupa gumuk pasir. 

Gumuk Pasir
Ternyata Indonesia memiliki sebuah gurun pasir. Fenomena unik ini terdapat di dekat Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta yang disebut dengan "Gumuk Pasir".
Gumuk pasir merupakan gundukan bukit atau dari pasir yang berasal dari hembusan angin. Gumuk pasir yang berada di parangtritis ini merupakan satu-satunya di kawasan Asia Tenggara. Gundukan pasir ini terbentuk secara alami, yang prosesnya berjalan ribuan tahun lalu. Gumuk pasir itu terbentang sejauh dari muara Sungai Opak hingga ke Parangtritis. Sebagai bangsa Indonesia kita harus bangga dengan fenomena gumuk pasir parangtritis ini.
Gumuk Pasir selain menjadi tempat wisata, juga menjadi pusat penelitian. Keindahan dan keunikan fenomena Gumuk Pasir banyak fotografer untuk mengambil gambar.
Bentuk gumuk pasir yang kerap ditemukan di daerah Pantai Parangtritis menyerupai sabit dan memanjang. Kadang kala ditemukan pula bentuk parabola dan melintang. Tetapi yang terkenal di gumuk pasir ini adalah yang berbentuk sabit.
Adapun syarat pembentukan gumuk pasir :
a. Pantai landai
b. Tersedia pasir sebagai pemasok material
c. Gelombang mampu menghempaskan pasir ke darat
d. Arus sepanjang pantai kuat, beda air pasang dan surut cukup besar
e. Ada pembedaan tegas antar musim kemarau dengan musim hujan
Berikut proses terbentuknya Gumuk Pasir Parangtritis:
1.    Proses terbentuknya gumuk pasir di parangtritis berawal dari Gunung Merapi yang bererupsi atau mengeluarkan material vulkanik. Material tersebut berupa awan panas beserta debu, pasir, lahar panas, lahar dingin, dan batu- batuan mengalir ke sungai- sungai yang berhulu di merapi, seperti sungai bedog, boyong, opak, gendol, dll. Sungai- sungai yag membawa material vulkanik berkumpul membentuk suatu daerah aliran sungai dan menuju ke muara Opak.
(Gunung Merapi___Material vulkanik Gunung Merapi___Material vulkanik terbawa aliran sungai___Sungai opak).
2.    Sampai di muara, material sungai tersebut dihantam ombak laut selatan yang menggerus pasir menjadi butiran pasir halus. Deburan ombak dapat mengubah pasir menjadi butiran sangat halus berukuran 0,02 mikron, sehingga mampu diterbangakan oleh angin dengan kecepatan 2 m/s.
(Muara sungai Opak___Timbunan pasir yang sudah halus)
3.    Aktivitas ombak dalam pembentukan gumuk pasir tidak terhenti sampai di sini saja. pasir halus yang sudah terbentuk tadi kemudian diendapkan menuju ke tepi pantai. Sesampainya di tepi pantai, pasir yang basah tersebut mengalami pengeringan secara terus- menerus oleh matahari. Pasir yang kering terbawa tiupan angin menuju daratan.
(Pasir mengalami proses pengeringan)
4.    Pasir yang terbawa angin mengendap di daratan secara terus menerus. Endapan semakin banyak dan berkembang menjadi gundukan- gundukan pasir. Gundukan ini kemudia disebut Gumuk Pasir (bukit pasir). Gumuk pasir yang terbentuk memiliki ciri khas sesuai arah hembusan angin. Adanya bukit karst yang terletak di sebelah timur parangtritis menyebabkan hembusan angin dari arah tenggara lebih kuat, sehingga pola gumuk pasir menghadap ke arah tenggara.
(Endapan pasir___Endapan semakin bertambah banyak___Gumuk pasir)  
Bentuk-bentuk Gumuk Pasir
Gumuk pasir di Parangtritis membentuk bermacam-macam bentuk karena dipengaruhi oleh faktor perubahan arah angin dan material penghalang dalam proses pembentukannya. Ada beberapa bentuk gumuk pasir, yaitu :
1.    Tipe bulan sabit (Barchanoid dunes)
Bentuk gumuk pasir ini menyerupai bulan sabit yang terbentuk pada daerah yang terbuka dan sedikit berpenghalang, besarnya kemiringan bagian lereng yang menghadap angin lebih landai daripada yang membelakangi angin. Ketinggian gumuk pasir biasanya antara 5-15 meter. Sebagian besar gumuk pasir di parangtritis bertipe bulan sabit.
2.    Tipe parabola (parabolic dunes)
Bentuk gumuk pasir parabola berkebalikan dengan tipe bulan sabit, kemiringan yang menghadap arah angin lebih curam  akibat banyak penghalang seperti pepohonan.
3.    Tipe memanjang (Longitudinal dunes)
Gumuk pasir tipe memanjang berbentuk lurus dan sejajar satu sama lain yang searah dengan gerakan angin. Gumuk pasir ini berkembang karena perubahan arah angin dan terdapat celah diantara betukan gumukan pasir.
4.    Tipe melintang (Transverse dunes)
Bentuk gumuk pasir tipe melintang seperti ombak yang tegak lurus terhadap arah angin. Gumuk pasir ini terbentuk di daerah tidak berpenghalang dan cadangan pasirnya banyak.



Sebagai fenomena yang langka Gumuk pasir memiliki fungsi meredam hantaman gelombang tsunami, sehingga dengan keberadaan gumuk pasir resiko yang ditimbulkan akibat bencana tsunami dapat berkurang.
Kerusakan Gumuk pasir
Kondisi gumuk pasir di sini yang terus menyempit dan tinggal dari kondisi semula. Menyempitnya lahan gumuk pasir tumbuhnya pepohonan yang menghambat tertiupnya pasir oleh angin. Pembentukan gumuk pasir itu kini menjadi tidak sempurna. Selain itu pembentukan gumuk pasir juga terganggu oleh pemukiman yang makin tumbuh subur  di wilayah sekitar.
Sudah seharusnya kita menjaga agar keberadaannya tetap lestari. Bukan gumuk pasir saja melainkan juga semua lingkungan. Ketika kita melestarikan alam maka alam akan memberikan kehidupan yang baik bagi kita.

0 komentar: